Jumat, 18 September 2015
Pesona budaya manggarai
Artikel tentang manggarai
Artikel tentang Manggarai
Menyusuri Waewina, Sungai Bawah Gunung di Flores
Sungai bawah gunung yang juga termasuk goa alam di bawah gunung pada bagian hulunya atau pintu mengalirnya air sungai disebut Werwitu. Sementara di bagian hilirnya atau air sungai keluar disebut Cing Coleng. Hanya masyarakat lokal di Kecamatan Lambaleda yang mengetahui keunikan air sungai di bawah gunung Cing Coleng.
Selasa, 27 Januari 2015, sekitar pukul 15.30 Wita, wartawan Kompas.com bersama dengan sejumlah jurnalis lokal dan bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkab Manggarai Timur ditantang menyusuri Sungai Waewina untuk melihat dan menyaksikan langsung keunikan air sungai yang mengalir di bawah gunung. Bahkan insting jurnalis untuk menerima tantangan secara spontan keluar untuk pergi melihat langsung keunikan dan keajaiban goa alam yang dialiri air itu.
Selama perjalanan pulang bersama dengan sopir bagian Humas Kabupaten Manggarai Timur, Om Fabianus Nurung bercerita tentang keunikan air sungai yang mengalir di bawah gunung. Tiba-tiba dalam kendaraan secara spontan menyepakati untuk mengunjungi lokasi wisata tersebut.
Nah, sampai di depan gedung SMAN Lambaleda, rombongan menanyakan informasi kepada masyarakat yang sedang bekerja membersihkan rumput di ladang tentang jalan masuk menuju ke goa alam Werwitu.
Berbekal informasi singkat dari warga masyarakat itu, rombongan memarkirkan kendaraan di pinggir jalan dan berjalan ke depan asrama SMAN Lambaleda. Dari asrama, kami dipandu oleh dua siswa SMAN Lambaleda, yakni Emilianus Igu dan Basilus Balawato. Kedua siswa ini bersama dengan sejumlah rekannya mengetahui lokasi goa itu dan jalan masuknya.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit, rombongan bersama dengan dua siswa itu tiba di pintu masuk goa. Saat itu air Sungai Waewina mengalir sangat deras karena musim hujan. Setiba di depan pintu masuk goa, rombongan berhenti sejenak sambil mengabadikan keindahan dan keunikan goa tersebut dengan kamera.
"Pada musim kemarau dan aliran air Sungai Waewina kecil, kami biasa masuk ke dalam goa untuk melihat burung Kalong. Namun, jika air Sungai Waewina mengalir deras kami tidak berani masuk,” jelas kedua siswa tersebut.
"Kami akan terus mempromosikan keunikan goa alam Werwitu di bagian hulunya dan goa alam Cingcoleng di bagian hilirnya. Kami minta kerja sama dari jurnalis untuk memperkenalkan obyek wisata ini ke dunia luar,” jelasnya.
Asal-usul Nama Werwitu dan Cing Coleng
Agustinus Supratman, bagian Humas Pemda Manggarai Timur menuturkan, Werwitu adalah nama seorang gadis di wilayah Lambaleda. Namun, dalam kehidupan sosialnya, Werwitu berperilaku kurang bagus di masyarakat. Agar nama kampung tetap dijaga baik maka para orangtua di wilayah tersebut sepakat membuang Werwitu di pintu masuk goa tersebut. Nah, mulai saat itu goa alam itu disebut Goa Alam Werwitu.
Agustinus melanjutkan, nama Cing Coleng juga memiliki arti. Pertama-tama, ada seorang bapak dari kampung sekitar itu pada beberapa tahun silam tersesat. Bapak yang tersesat itu diselamatkan oleh seorang ayam hutan, dalam bahasa lokal disebut “Rata”. Saat itu ayam hutan sedang menggali lubang untuk bertelur. Tiba-tiba galiannya tembus ke bawah dan setika itu sinar matahari tembus di lubang.
Nah, dari dalam tanah ada suara seorang manusia. Lalu ayam jantan bertanya, dalam bahasa lokal, "cing" artinya "siapa" dan dari bawah dijawab "co leng" artinya "kenapa" atau "ada apa". Ketika mendengar suara manusia, ayam jantan menyelamatkan bapak yang tersesat melalui lubang yang sudah digali sehingga bapak tersebut selamat.
Cara Menuju Goa Werwitu dan Cing Coleng
Wisatawan domestik dan mancanegara yang datang dari Labuan Bajo, ibu kota Manggarai Barat berjalan di jalan Transflores menuju Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai. Dari pusat kota, wisatawan berjalan menuju ke Timur dan sampai di Bealaing. Dari Bealaing, wisatawan melintasi hutan lindung Banggarangga menuju ke Beamuring dan menuju ke Bentengjawa, ibu kota Kecamatan Lambaleda.
Selanjutnya dari pusat Kota Kecamatan di Bentengjawa, wisatawan belok kanan menuju Timur. Nah, sampai di depan SMAN Lambaleda berhenti dan berjalan menuju ke Goa Werwitu.
Untuk wisatawan yang datang dari Timur, seperti Maumere, Ende, Nagekeo, Bajawa belok kanan di Bealaing, ibu kota Kecamatan Pocoranaka. Jalan menuju ke obyek wisata sangat bagus dengan aspal yang layak. Dari Bealaing ditempuh dengan kendaraan diperkirakan memakan waktu 2,5 jam.
Rabu, 16 September 2015
kekayaan alam dan budaya pulau Flores
KEKAYAAN ALAM DAN BUDAYA YANG LUAR BIASA DI BUMI FLORES
Nama Pulau
Flores berasal dari bahasa Portugis, ”Copa de Flores” yang berarti
Tanjung Bunga. Nama ini secara resmi dipakai sejak tahun 1636 oleh
Gubernur Jenderal Hindia Belanda Hendrik Brouwer. Flores
sendiri punya nama asli Nusa Nipa yang artinya Pulau Ular. Pulau yang
memiliki luas sekitar 14.300 kilometer persegi ini merupakan bagian dari
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pulau ini dibagi menjadi delapan
kabupaten. Kabupaten Flores Timur yang beribu kota di Larantuka ada di ujung timur, sementara Kabupaten Manggarai Barat dengan ibu kota Labuan Bajo ada di ujung barat.
Flores
memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Sejumlah gunung
berapi aktif yang ada di pulau ini membuat wilayah ini cukup subur untuk
lahan pertanian. Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende yang memiliki danau
kawah tiga warna. Hamparan padang sabana di Nagekeo dan Ngada serta lembah pegunungan di Ruteng menghadirkan pemandangan alam yang mempesona. Dan pada September 2003, di gua Liang Bua di Flores barat, paleoantropologis menemukan tengkorak spesies hominid yang sebelumnya tak diketahui. Penemuan ini dinamakan "manusia Flores" (Homo floresiensis, dijuluki hobbit). Penemuan ini dimuat dalam majalah Nature edisi 28 Oktober 2004. Status temuan ini sekarang masih diperdebatkan, apakah termasuk Homo erectus atau Homo sapiens. Penemuan fosil manusia purba di Liang Bua yang berada di lembah pedalaman Ruteng semakin mengukuhkan Flores sebagai tempat kehidupan sejak ribuan tahun lalu.
Flores memiliki satu dari sekian satwa langka dan dilindungi di dunia yakni Varanus komodoensis atau lebih dikenal dengan Biawak raksasa
atau komodo. Raptil ini hidup di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, keduanya
terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Flores Barat. Selain Pulau
Komodo dan Pulau Rinca yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo, Flores juga memiliki satu Taman Nasional lagi yang terletak di Kabupaten Ende, yakni Taman Nasional Kelimutu.
Daya
tarik utama Taman Nasional Kelimutu adalah Danau Tiga Warna yang selalu
berubah warna air danaunya. Akan tetapi sesungguhnya di dalam Kawasan
Taman Nasional Kelimutu itu tumbuh dan berkembang secara alami berbagai
jenis spesies tumbuhan dan lumut. Oleh karena itu di awal tahun 2007,
pihak pengelola Taman Nasional Kelimutu melai mengadakan identifikasi
terhadap kekayaan hayati untuk kemudian dikembangkan menjadi Kebun Raya
Kelimutu.
Selain
dapat menikmati keajaiban Danau Tiga Warna, juga dapat mengamati
keanekaragaman hayati dalam Kebun Raya Kelimutu. Tidak jauh dari wilayah
Ruteng terdapat perkampungan tradisional dengan rumah adatnya yang unik
dan melihat suasana indah dan alami di Danau Ranamese.
Dan
ketika pagi datang kita dapat mendaki Gunung Poco Ranaka (2.140 meter)
dengan menggunakan kendaraan bermotor, sambil menikmati pemandangan
spektakuler.
Ada juga pertunjukan tarian 'Caci', yaitu pertarungan antara dua lelaki dalam kostum tradisional; yang seorang bersenjata cambuk sebagai penyerang dan seorang lainnya menggunakan perisai untuk bertahan.
Ruteng adalah wilayah yang berudara sejuk, berada pada ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut, dikelilingi oleh gunung-gunung api.
Ada juga pertunjukan tarian 'Caci', yaitu pertarungan antara dua lelaki dalam kostum tradisional; yang seorang bersenjata cambuk sebagai penyerang dan seorang lainnya menggunakan perisai untuk bertahan.
Ruteng adalah wilayah yang berudara sejuk, berada pada ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut, dikelilingi oleh gunung-gunung api.
Di
wilayah Bajawa terdapat rumah-rumah tradisional lengkap dengan bebatuan
megalitnya. Selain itu barang kerajinan tenun ikat menarik dan unik
juga dapat diperoleh di Bena. Jika ingin selingan untuk melihat pantai
pasir putih maka Riung adalah tempatnya.
Masih banyak lagi keindahan-keindahan di bumi flores,
baik kekayaan alam, flora dan fauna maupun kekayaan budaya, tradisi dan
kesenian masyarakatnya. Kita harus menjaga, meningkatkan dan
melestarikan apa yang sudah ada, jangan pernah merusaknya agar kelak
anak cucu kita dapat melihatnya.
Senin, 14 September 2015
Flores merupakan sebuah pulau di Nusa Tenggara Timur, Indonesia yang
bisa menjadi tujuan wisata anda, Flores terdiri dari enam kabupaten,
yakni Manggarai, Ngadha, Ende, Sikka, Flores Timur, dan Lembata. Pulau
seluas 14.300 km² ini menyimpan berbagai tempat wisata yang indah.
egeri. Flores memiliki banyak keunikan dalam hal tempat pariwisata.
egeri. Flores memiliki banyak keunikan dalam hal tempat pariwisata.
Danau Kelimutu
Kelimutu terletak di Desa Koanara, Kecamatan Wolowaru. sekitar 66 km
dari kota Ende dan 83 kilometer dari Maumere tepatnya di puncak Taman
Nasional Kelimutu. Danau Kelimutu ini memiliki keunikan tersendiri,
danaunya memiliki tiga warna yang berbeda anda bisa melihatnya sendiri
ketika mengunjungi danau ini.
Gua Liang Bua
Liang Bua terletak di Kabupaten Manggarai, Nusai Tenggara Timur 14
kilometer dari Ruteng ibu kota Kabupaten Manggarai. Di sini pernah
ditemukan fosil tengkorak manusia purba yang berukuran pendek yang
disebut sebagai Homo floresiensis. Di Gua Liang Bua anda hanya bisa
melihat gua besar dengan batu stalagmit.
Labuan Bajo
Labuan Bajo merupakan pelabuhan yang menjadi pintu masuk ke Taman
Nasional Komodo. Di labuan Bajo anda dapat mengunjungi beberapa pulau
yang menghadap ke pelabuhan ini seperti Pulau Bidadari, Pulau Kanawa,
Pulau Kukusan Kecil dan Pulau Serayu. Selain itu anda juga dapat
mengunjungi Gua Batu Cermin di Labuan Bajo.
Taman Nasional Komodo
Siapa yang tidak kenal Taman Nasional Komodo atau Pulau Komodo, Taman
Nasional ini merupakan tempat favorit para wisatawan yang mengunjungi
Flores. Di pulau ini anda bisa melihat Komodo berkeliaran dari dekat,
tentunya dengan pemandu wisata.
Pink Beach
Pernahkah anda melihat hamparan pasir pantai berwarna merah muda? tentu
belum bukan? Inilah salah satu keindahan alam yang ada di Flores, Pantai
merah muda ini hanya dapat ditemukan di 7 Negara yaitu Indonesia,
Bermuda, Filipina, Italia, Yunani, Bahamas, Karibia.
Pantai Koka
Pantai Koka terletak di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Pantai ini
memiliki pasir berwarna putih dengan air lautnya yang jernih. Anda akan
terkagum-kagum melihat pemandangannya yang indah, tentunya berkunjung
kesini akan membuka mata anda tentang keindahan pantai-pantai di
Indonesia.
Air Terjun Cunca Rami
Air Terjun Cunca Rami berjarak 30 km dari Labuan Bajo, sebelum mencapai
air terjun ini anda harus menyusuri hutan Mbelling dan melakukan
perjalanan sekitar 30 menit hingga 1 jam untuk mencapainya. Jika anda
berkunjung ke manggarai barat tidak ada salahnya mengunjungi tempat
wisata ini.
Tempat Wisata di Flores
Membahas keindahan tempat wisata di Flores, Nusa Tenggara Timur ini
tidak akan ada habisnya, inilah salah satu kebanggaan yang dimiliki
Indonesia, keindahan alam pemandangannya tidak akan pernah habis untuk
dijelajahi.
Langganan:
Postingan (Atom)